Kehidupan di hari akhirat adalah kehidupan yang kekal abadi.
Setiap manusia di dunia ini samaada orang kafir, munafik atau muslim semua
mereka akan di beri keadilan seadil-adilnya di hari akhirat nanti. Manusia
boleh menipu sesama manusia di dunia ini, tetapi manusia tidak boleh menipu
Allah SWT. Di akhirat setiap orang akan dibentangkan buku catatannya. Sekiranya
baik maka baiklah yang akan diterimanya begitu juga jika buruk maka buruklah
juga yang akan diterima.
Di hari akhirat manusia hanya terdiri daripada 3 golongan
sahaja iaitu kafir, munafik dan muslim. Golongan kafir dan penyembah berhala
akan terus dimasukkan kedalam neraka Jahanam tanpa dihisab. Golongan munafik
akan diberi cahaya (sementara sahaja) kemudian cahaya itu hilang dan dia
mereba-raba dalam kegelapan. Golongan muslim pula terbahagi kepada dua pula
iaitu golongan yang akan terus dimasukkan kedalam syurga dan golongan yang di
azab dahulu dineraka kemudian baru dimasukkan kedalam syurga (syurga yang
paling rendah sekali)
Hadis riwayat Jabir bin Abdullah radhiyallahu’anhu: Dari Abu
Zubair bahawa ia mendengar Jabir bin Abdullah radhiyallahu’anhu bertanya
tentang kedatangan di akhirat. Jabir berkata:
"Kita datang pada hari kiamat dari ini dan ini". Lihat (kedatangan itu di atas manusia).
"Kita datang pada hari kiamat dari ini dan ini". Lihat (kedatangan itu di atas manusia).
"Lalu dipanggillah umat manusia dengan berhala dan apa
yang dahulu disembahnya secara berurutan".
Sesudah itu, Tuhan mendatangi kita seraya berfirman: 'Siapa
yang kalian tunggu?'
Mereka menjawab: 'Kami menunggu Tuhan kami'.
Allah berfirman: 'Akulah Tuhan kalian'.
Mereka berkata: 'Sampai kami melihat-Mu'.
Lalu tampak bagi mereka Tuhan tertawa. (Akhirnya) Dia
membawa mereka dan mereka mengikuti-Nya.
Setiap orang di antara mereka, munafik atau mukmin diberi nur.
Mereka terus mengikuti-Nya. Di atas jambatan Neraka Jahanam terdapat besi-besi
berkait dan berduri, yang merenggut barang siapa yang dikehendaki Allah.
Kemudian nur orang-orang munafik padam, sedangkan
orang-orang mukmin tetap bersinar.
Selamatlah rombongan pertama, wajah mereka bagaikan bulan
purnama. Mereka berkisar 70.000 (tujuh puluh ribu) orang.
Kemudian orang-orang berikutnya, wajah mereka seperti
terangnya bintang-bintang di langit. Demikian seterusnya.
Kemudian syafaat diizinkan. Mereka pun memintakan syafaat,
hingga keluar orang-orang yang mengucap: 'Laa ilaaha illallah' dari neraka dan
orang-orang yang di hatinya terdapat kebaikan seberat gandum.
Mereka ditempatkan di halaman syurga, sedangkan ahli syurga
memerciki mereka dengan air, sampai mereka tumbuh bagaikan tumbuhnya sesuatu
(tumbuhan) di dalam banjir.
Hilanglah hangus tubuh mereka.
Kemudian ia (orang terakhir) meminta Allah memberikannya
dunia dan sepuluh kali lipatnya".
(Hadis Sahih Riwayat Muslim No.278)
Huraiannya :
Berdasarkan hadis riwayat Imam Muslim di atas bahawa di
akhirat nanti semua manusia akan digolongkan kepada 3 golongan sahaja.
1. Golongan orang kafir penyembah berhala, ahli kitab dan
aties
2. Golongan munafik
3. Golongan muslim.
Huraiannya :
1. Golongan orang kafir penyembah berhala, ahli kitab dan
aties.
Firman Allah SWT maksudnya :"Sesungguhnya Allah tidak
akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari
(syirik) itu bagi siapa yang dikehendakiNya, barang siapa yang mempersekutukan
Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa besar"
(Surah An Nisa’ ayat 48).
Nabi SAW bersabda maksudnya : "Lalu dipanggillah umat
manusia dengan berhala dan apa yang dahulu disembahnya secara berurutan".
Orang kafir para penyembah berhala akan diminta untuk
memanggil berhala yang mereka sembahkan. Batu berhala yang menjadi sembahan
mereka tidak boleh berbuat apa-apa kepada manusia yang menjadikan nya sebagai
sembahan.
Orang musyrikin menjadikan patung berhal sebagai tuhan-tuhan
mereka. Mereka berdoa kepada Allah, namun menjadikan berhala-berhala tersebut
sebagai perantara (wasilah) supaya boleh mendekatkan diri mereka kepada
Allah SWT dan supaya berhala-berhala tersebut boleh memberikan syafaat di sisi
Allah.
Sebagaimana disebutkan dalam al-Quran maksudnya:
“ Dan orang-orang yang menjadikan selain Allah sebagai
wali-wali (penolong), (mereka mengatakan) : ‘kami tidaklah menyembah mereka
kecuali supaya mendekatkan diri kami kepada Allah’(Surah az-Zumar ayat3)
“ Dan mereka menyembah selain Allah apa-apa yang tidak mampu
memudharatkan ataupun memberi manfaat, dan mereka berkata : ‘ Ini adalah
pemberi-pemberi syafaat kami di sisi Allah’ “ (Surah Yunus ayat 18)
Allah SWT berfirman maksudnya : "Sesungguhnya
orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk neraka)
ke neraka Jahanam; mereka kekal didalamnya.Mereka itu adalah seburuk-buruk
makhluk," (Surah al-Bayyinah ayat 6).
Adapun orang-orang kafir dengan berbagai jenisnya,
musyrikin, penyembah berhala, atheis dan yang lainnya, mereka itu akan
dimasukkan ke dalam neraka dan akan dibukakan ketujuh pintu neraka Jahannam
bagi mereka. Sesuai dengan Surah Az-Zumar: 71, firman Allah SWT maksudnya : "Orang-orang
kafir dibawa ke neraka Jahanam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka
sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya..."
2. Golongan munafik
Nabi SAW bersabda maksudnya : "Setiap orang di antara
mereka, munafik atau mukmin diberi nur. Mereka terus mengikuti-Nya. Di atas
jembatan Neraka Jahanam terdapat besi-besi berkait dan berduri, yang merenggut
barang siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian nur orang-orang munafik padam,
sedangkan orang-orang mukmin tetap bersinar."
Golongan munafik sebenarnya adalah golongan kafir tetapi
mereka hipokrit (berpura-pura beriman)
Firman Allah SWT yang bermaksud :
“Mereka (orang munafiq) hendak memadamkan cahaya (agama)
Allah dengan mulut (ucapan) mereka. Dan Allah telah menyempurkan cahayaNya,
meskipun orang kafir membenci.”(Surah Asy-Shaf ayat 8)
Di hari pembalasan Allah SWT ada menggambarkan apa yang akan
mereka dapatkan kerana hasil usaha mereka di dalam al-Quran yang bermaksud:
"(Ingatlah) semasa orang-orang munafik, lelaki dan perempuan (yang sedang
meraba-raba dalam gelap-gelita pada hari kiamat), berkata kepada orang-orang
yang beriman: "Tunggulah kami, biarlah kami mengambil sedikit dari cahaya
kamu".
(Lalu) dikatakan (kepada mereka secara mengejek-ejek):
"Baliklah kamu ke belakang, kemudian carilah cahaya (di sana)",
serta diadakanlah di antara mereka (yang beriman dan yang
munafik itu) sebuah tembok yang mempunyai pintu, di sebelah dalamnya
mengandungi rahmat (syurga dan nikmat), dan di sebelah luarnya, dari situ
terdapat (neraka) dan azab seksa.
(Pada saat itu) mereka (yang munafik) menyeru orang-orang
yang beriman (sambil berkata): "Bukankah kami bercampur gaul dengan kamu
(di dunia dahulu)?"
Orang-orang yang beriman menjawab: "Benar! Akan tetapi
kamu telah membinasakan diri kamu (dengan perbuatan munafik) dan kamu telah
menunggu-nunggu (kebinasaan umat Islam), dan kamu pula ragu-ragu (terhadap
perkara-perkara agama) serta kamu diperdayakan oleh angan-angan kosong (untuk
mencapai maksud kamu), sehinggalah datangnya (maut) yang ditetapkan oleh Allah
(kepada kamu). Dan (selain itu), kamu pula diperdayakan oleh bisikan syaitan
dengan (pengampunan) Allah (semata-mata dan melupakan azabNya).
"Oleh itu, pada hari ini tidak diterima penebus diri
dari kamu, dan tidak juga dari orang-orang kafir. Tempat tinggal kamu ialah
neraka, nerakalah sahaja penolong kamu, dan itulah seburuk-buruk tempat
kesudahan kamu! "
(Surah al-Hadid ayat 13-15)
Firman-Nya lagi dalam yang bermaksud : “Khabarkan kepada
orang-orang yang munafik bahawa mereka akan mendapat seksaan yang pedih.”
(Suran an-Nisaa ayat 138)
Dalam hal ini amaran Allah SWT amat jelas dan begitu tegas.
Allah SWT telah menjanjikan seksaan yang amat pedih sehingga mereka yang
munafik ini akan di tempatkan dalam hina-dina. Mereka akan disumbat di dalam
neraka yang paling dalam iaitu Jahanam bersama-sama orang-orang kafir.
Firman Allah SWT maksudnya : “Sesungguhnya orang-orang
munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan
kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.” (Surah
an-Nisaa ayat 145)
3. Golongan muslim.
Golongan muslim terbahagi kepada dua golongan iaitu golongan
yang yang terus memasuki syurga tanpa hisab dan golongan yang di azab dahulu di
neraka kemudian baru dimasukkan kedalam syurga.
Nabi SAW bersabda maksudnya : "Selamatlah rombongan
pertama, wajah mereka bagaikan bulan purnama. Mereka berkisar 70.000 (tujuh
puluh ribu) orang."
Dari Ibnu `Abbas radhiAllahu `anhuma berkata, Rasulullah
SAW bersabda maksudnya : ”Telah diperlihatkan kepadaku ummat-ummat
terdahulu, maka saya melihat ada seorang nabi yang disertai dengan rombongan
kecil, ada seorang nabi yang disertai dengan satu dua orang sahaja, bahkan ada
seorang nabi yang tidak mempunyai pengikut seorang pun. Kemudian terlihat
olehku satu rombongan besar yang kusangka mereka adalah ummatku, namun
dikatakan kepadaku: ”Ini adalah Musa dan kaumnya, tetapi lihatlah ke ufuk
sana.”
Kemudian kulihat ke ufuk itu dan tiba-tiba kulihat rombongan
yang besar, lantas dikatakan kepadaku: ”Lihatlah ke ufuk yang lain”; di
sana kulihat satu rombongan besar kemudian dikatakan kepadaku: ”Ini
adalah ummatmu dan di dalamnya ada tujuh puluh ribu orang yang akan masuk
syurga tanpa dihisab dan tanpa diseksa lebih dahulu.” (Hadis Riwayat
Bukhari dan Muslim)
Setelah golongan pertama orang-orang mukmin yang masuk
syurga tanpa hisab berjumlah 70,000 orang maka masuklah golongan mukmin kedua
wajah mereka terangnya seperti bintang-bintang dilangit.
Nabi SAW bersabda maksudnya : "Kemudian orang-orang
berikutnya, wajah mereka seperti terangnya bintang-bintang di langit. Demikian
seterusnya."
Seorang muslim yang ada sedikit imannya kepada Allah SWT (walaupun
sebesar biji sawi) tetapi banyak melakukan dosa-dosa besar semasa didunia
ini , di akhir kematiannya dia tidak sempat bertaubat kepada Allah SWT maka dia
akan dimasukkan kedalam neraka. Dia akan mendapat azab yang amat dahsyat sekali
kerana seksaan neraka yang paling ringan adalah apabila dipakaikan capal neraka
otaknya mendidih kerana terlalu panasnya api neraka.
Nabi SAW bersabda maksudnya : "Kemudian syafaat
diizinkan. Mereka pun memintakan syafaat, hingga keluar orang-orang yang
mengucap: 'Laa ilaaha illallah' dari neraka dan orang-orang yang di hatinya
terdapat kebaikan seberat gandum.
Mereka ditempatkan di halaman syurga, sedangkan ahli syurga
memerciki mereka dengan air, sampai mereka tumbuh bagaikan tumbuhnya sesuatu
(tumbuhan) di dalam banjir.
Hilanglah hangus tubuh mereka.
Kemudian ia (orang terakhir) meminta Allah memberikannya
dunia dan sepuluh kali lipatnya".
Dalam hadis yang lain yang diriwayatkan dari Abu Said Al
Khudri r.a. bahwasanya Rasulullah SAW bersabda maksudnya : “Allah
memasukkan penghuni syurga ke syurga, Dia memasukkan orang yang di kehendakiNya
dengan rahmat-Nya dan memasukkan penghuni neraka ke neraka, kemudian Dia
berfirman maksudnya : “Lihatlah orang yang kamu sekalian dapati di dalam
hatinya iman seberat biji sawi, maka keluarkanlah ia”.
Kemudian mereka dikeluarkan dari neraka seperti arang,
mereka telah terbakar maka mereka dilemparkan di sungai hidup (Nahrul hayat),
lalu mereka tumbuh di dalamnya, sebagaimana biji-bijian itu tumbuh di tanah
yang dibawa banjir, tidaklah kamu melihatnya, bagaimana ia tumbuh dengan kuning
emas”.
(Hadis Riwayat Muslim).
Di atas rahmat Allah SWT dan syafaat daripada Nabi SAW
seorang muslim yang ada sedikit iman dan tidak mensyirikkan Allah SWT masih
berpeluang untuk memasuki syurga tetapi terpaksa melalui penyeksaan yang amat
dahsyat di neraka dan seharusnya ianya menjadi motivasi kepada kita minta dijauhilah
seksaan api neraka.
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha bahawa Nabi SAW
pernah berdoa dengan doa ini, iaitu:
اللَّهُمَّ
إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ
فِتْنَةِ النَّارِ وَعَذَابِ النَّارِ وَمِنْ شَرِّ الْغِنَى
وَالْفَقْرِ
"ALLAAHUMMA INNII A'UUDZU BIKA MIN FITNATIN NAAR WA
'ADZAABIN NAAR, WA MIN SYARRIL GHINAA WAL FAQR"
(maksudnya : "Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari fitnah neraka dan azab neraka, serta dari keburukan kekayaan dan kefakiran)." (Hadis Riwayat Abu Daud no. 1543. Syaikh Al Albani mengatakan bahawa hadis ini sahih)
(maksudnya : "Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari fitnah neraka dan azab neraka, serta dari keburukan kekayaan dan kefakiran)." (Hadis Riwayat Abu Daud no. 1543. Syaikh Al Albani mengatakan bahawa hadis ini sahih)
No comments:
Post a Comment